Setiap negara atau suku pasti memiliki sebuah tradisi atau ritual
khusus yang di lakukan secara turun-temurun hingga saat ini. Misalnya
saja sebuah ritual yang harus di jalankan oleh seorang pria di Brasil
untuk membuktikan dirinya telah dewasa dan menjadi pria sejati, tentunya
ritual tersebut sangat menyakitkan.
Dan inilah ulasan lebih lengkapnya beserta ritual lainnya di berbagai negara di dunia.
1. Kulit Dilukai Paksa – Papua Nugini
Suku yang tinggal di sepanjang pedalaman Sungai Sepik di Papua Nugini
punya tradisi, lagi-lagi untuk remaja pria yang beranjak dewasa.
Tradisi itu adalah proses scarifikasi, dimana tubuh dilukai secara paksa
sampai muncul keloid di kulit. Keloid ini yang akan dibentuk menyerupai
motif kulit buaya. Gila bukan?!
Remaja pria akan dilukai kulitnya dengan senjata tajam, hingga
ratusan kali pada tempat-tempat tertentu pada kulitnya. Bekas luka ini
nantinya akan membentuk pola kulit buaya dan dibiarkan sampai muncul
keloid di kulit. Prosesnya memakan waktu lama dan menyakitkan. Ketika
motif kulit buaya muncul sempurna, maka sempurnalah kehormatan seorang
pria Sepik tersebut. Hal yang konyol untuk sebuah pengakuan.
2. Bullet Ant Gloves - Brazil
Di Brasil ada sebuah suku pedalaman yang bernama Satere-Mawe, suku
ini hidup di pedalaman Amazon. Mereka di kenal dengan ritualnya yang
cukup membuat laki-laki perkasa sekalipun bergidik takut. Sebuah ritual
yang harus di jalankan oleh pria suku tersebut agar di akui dan di
anggap telah dewasa.
Ritual ini bernama Bullet Ant Glove. Semut di sini bukan semut biasa,
melainkan Bullet Ants, atau Semut Peluru. Kenapa peluru ?? Karna
gigitannya serasa terkena hantaman peluru, wow menakutkan bukan ??
Ada sekitar 30an semut yang terlebih dahulu di buat tidak sadar
kemudian di masukan dalam sebuah sarung tangan. Dan peserta harus
memasukan tangannya ke situ dan harus menahan sakitnya gigitan Bullet
Ants yang mulai sadar dan menjadi lebih ganas. Peserta harus kuat
menahan sakit selama 10 menit dalam sarung tangan tersebut. Teman-teman berani ??
3. Menahan Pukulan Kayu - Fulani, Benin
Suku Fulani dari Benin di Afrika Barat melakukan adu sabetan kayu
untuk remaja yang beranjak dewasa. Kekuatan, pengendalian diri dan
keberanian adalah tolak ukur menjadi pria dewasa di suku tersebut. Dua
pemuda saling berhadapan dengan tongkat panjang yang diserut.
Masing-masing harus bisa menahan 3 sabetan dari lawannya, makin keras
makin baik. 2 Klan yang diwakili 2 pemuda ini nanti akan menentukan
siapa yang layak disebut sebagai pemenang. Wah, Terbayang sakit dan
perihnya sabetan kayu tersebut.
4. Tatto Pada Wajah Wanita – Fulani
Sekarang kembali ke Suku Fulani di Benin. Jika para remaja lelaki beradu
sabetan untuk menunjukan kedewasaan, para perempuannya harus ditato
pada bagian wajahnya. Tato dengan warga hitam ini dilakukan dengan
beberapa jarum sekaligus di wajah remaja putri Fulani. Tiap tato
memiliki arti tertentu. Prosesnya bisa makan waktu selama 3 jam bahkan
lebih dan yang ekstreme adalah mereka tidak boleh menangis selama protes
pentatoan berlangsung.
5. Land Diving - Vunuatu
Apa teman-teman pernah bermain Bungee Jumping? Di banding Land Diving, Bungee Jumping tidak ada
apa-apanya. Bungee Jumping kaki kita di ikat tali khusus dan di bawahnya
selalu air, entah itu kolam, sungai atau laut. Tetapi Land Diving, di
bawahnya adalah TANAH KERAS BIASA, tidak ada air, tidak ada pengaman,
hanya seutas tali dari akar pohon yang diikatkan pada kaki. WOW…
Nama asli ritual ini adalah Naghol, peserta berdiri di atas menara
yang dibuat dari kayu-kayu yang di susun setinggi 20-30 meter dan di
haruskan melompat bebas hanya dengan pengamanan seutah tali dari akar
tersebut yang telah di ukur agar peserta tak menyentuh tanah. Namun
tetap saja cendera melanda seperti patah kaki dan tangan, leher, mata
kaki, pergelangan dan luka-luka lainnya, bahkan ada yang meninggal
dunia. Hal ini semata hanya untuk sebuah pengakuan saja di suku Pulau
Pantecost, Vanuatu ini.
0 komentar:
Post a Comment